Minggu, 17 April 2011

MAKALAH ULUMUL QUR'AN

BUKTI MUKJIZAT DAN KEAJAIBAN ALQUR’AN

Semua yang dibawa Al-Quran kita imani secara ghaib, tanpa ragu dan tanpa minta bukti. Dalil dan bukti kita yg utama adalah bahwa Allah yang mengfirmankannya. Oleh karena dalil-dalil yg bersifat material (ada dalam alam nyata) bisa untuk menyanggah terhadap orang yang tidak beriman adanya al Qur’an. Sehingga mereka tidak mampu menyanggah lagi..
Tidak Ada Pertentangan Antara Al-Quran dengan Ilmu Pengetahuan yang Benar
Setiap ada pertentangan antara Al-Quran dengan ilmu pengetahuan, maka dapat dipastikan penyebabnya adalah ilmu pengetahuannya yang salah atau karena pemahaman kita terhadap Al-Quran yang tidak benar.
FirmanAllahSWT:
       •             
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?(QS.Fushshilat:53)”

Artinya bahwa mereka akan melihat dengan penglihatan mata dan penglihatan iman. Dan sasaran dari ayat ini adalah justru orang-orang yang tidak beriman, karena orang-orang yang sudah beriman tidak memerlukan lagi bukti-bukti material.
Dalam bagian ini kami sengaja mencuplikkan ucapan-ucapan beberapa ilmuwan Barat yang semuanya (sebelum memulai pembicaraan) mengaku bahwa mereka tidak akan percaya kecuali terhadap apa yang mereka lihat dan saksikan. Mereka berpedoman pada “seeing is believing”. Dan mereka hanya mengaitkan segala persoalan dengan materi semata-mata.
Keunikan Al qur’an.

Quran ditandai oleh suatu fenomena unik yang tidak pernah ditemukan dalam buku karangan manusia manapun. Setiap unsur Quran terdiri atas komposisi matematika, unsur-unsur tersebut meliputi: surah, ayat kata, banyaknya huruf-huruf tertentu, banyaknya kata dari urutan yang sama, nomor dan variasi tentang nama Tuhan, ejaan yang unik dari kata-kata tertentu, ketiadaan atau perubahan yang disengaja dari surat tertentu di dalam kata-kata tertentu, dan banyak lagi unsur-unsur Quran disamping isinya. Ada dua hal utama dalam sistem matematika Quran:
1. Komposisi matematika berkaitan dengan kesusastraan, dan
2. Struktur matematika yang menyertakan nomor surah dan nomor ayat Oleh karena persandian matematika yang menyeluruh ini, penyimpangan setipis apapun dalam teks Quran atau pengaturan fisiknya, dengan seketika dapat diketahui.
Untuk pertama kali di dalam sejarah, dimana kita mempunyai suatu kitab dengan bukti langsung akan keagungan Tuhan. Suatu komposisi matematika melebihi kemampuan manusia super sekalipun.
Berawal dari surat ke 74 (Al Muddatthir ) ayat 30
عَلَيْهَا   

Beberapa penafsir mengartikan sebagai berikut :
• Shakir : Over it are nineteen
• Mohsin Khan : Over it are nineteen ( angels as guardians and keepers of hell)
• Yusuf Ali : Over it are nineteen
• Pickthal : Above it are nineteen
• Mohd Asad : Over it are nineteen (Powers)
o Di Indonesia : Diatasnya ada Sembilan belas (malaikat penjaga) {=Mohsin Khan}
Kalau kita lihat secara leterleks (tektual) semua ahli tafsir setuju akan “Diatasnya ada Sembilan Belas”
Pada Quran itu sendiri, persandian matematika Quran terbentang dari yang sangat sederhana, hingga yang sangat kompleks. Fakta yang sederhana, kita dapat memastikan tanpa menggunakan alat bantu apapun. Fakta yang kompleks, memerlukan bantuan alat hitung atau suatu komputer. Fakta berikut ini tidak memerlukan alat bantu apapun untuk membuktikannya. Tetapi ini semua mengacu pada teks Arab Quran (bukan tafsir/terjemahan):
1. Ayat yang pertama dari surah pertama (1:1), adalah “Basmalah”, terdiri dari 19 huruf.
2. Quran terdiri dari 114 surah, yang mana adalah 19 x 6.
3. Total banyaknya ayat di dalam Quran adalah 6346, atau 19 x 334. Terdiri atas 6234 ayat yang bernomor & 112 ayat tidak bernomor (Basmalah), 6234+112 = 6346. Dapat diambil sebagai catatan bahwa 6+3+4+6 = 19.
4. Basmalah terjadi 114 kali, disamping ketidakhadirannya yang menarik perhatian dari Surah 9 (terjadi dua kali di dalam Surah 27), dan 114 = 19 x 6.
5. Dari Basmalah yang hilang pada Surah 9 lalu terletak Basmalah ekstra pada Surah 27, berada tepat 19 surah.
6. Hal ini diikuti dengan total penjumlahan nomor-nomor surah dari 9 sampai 27 (9+10+11+12+...+26+27) adalah 342, atau 19 x 18.
7. Total ini (342) juga sama dengan banyaknya kata diantara kedua Basmalah Sura 27, dan 342 = 19 x 18.
8. Wahyu pertama yang terkenal (96:1-5) terdiri dari 19 kata.
9. 19 kata dari wahyu yang pertama ini, terdiri dari 76 huruf. 19 x 4.
10. Surah 96, urutan pertama yang menurut urutan waktu, terdiri dari 19 ayat.
11. Kronologi surah yang pertama ditempatkan pada puncak dari 19 surah terakhir.
12. Surah 96 terdiri dari 304 huruf Arab, dan 304 = 19 x 16.
13. Wahyu yang terakhir (Surah 110) terdiri dari 19 kata.
14. Ayat yang pertama dari wahyu yang terakhir (110:1) terdiri dari 19 huruf.
15. 14 huruf Arab yang berbeda, perbedaan 14 bentuk huruf tersebut diatur sebagai “Inisial Quran” (seperti A.L.M. di 2:1), dan awalan pada 29 surah lainnya. Nomor-nomor ini jika dijumlahkan maka 14+14+29 = 57 = 19 x 3.
16. Total dari nomor 29 surah dimana inisial Quran muncul adalah 2+3+7+...+50+68 = 822, dan 822+14 (14 bentuk inisial) sama dengan 836, atau 19 x 44.
17. Antara inisial surah pertama (Surah 2) dan inisial surah yang terakhir (Surah 68) terdapat 38 surah yang tidak berinisial. Bila dihitung maka 38 = 19 x 2.
18. Antara surah berinisial yang pertama dan yang terakhir, ada 19 pasang surah berselang-seling, “berinisial” dan “tak berinisial”.
19. Quran menyebutkan 30 angka-angka yang berbeda: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1000, 2000, 3000, 5000, 50.000, & 100.000. Penjumlahan dari angka-angka ini adalah 162146, dimana sama dengan 19 x 8534.
Ini adalah suatu ringkasan dari Fakta Yang Sederhana.
Fakta Yang kompleks sangat banyak sekali, terlalu banyak untuk ditulis, fakta yang kompleks ini menghitung Inisial Quran berdasarkan huruf-huruf seperti di ayat 1/2 dari surat – surat : Al Baqarah  
”A.L.M “, Ali Imran  
“A.L.M”, Al A’raaf “A.L.M.S”  ,…….. Az Zukhruf “H.M.” . dengan bantuan Komputer semuanya bisa dihitung terbagi dengan angka 19. Salah satu contoh :
Q = Qaaf = قَ
1. Frekuensi munculnya “Q” dalam Surah “Qaaf” (Surah 50) adalah 57, 19x3.
2. Huruf “Q” terjadi pada surah berinisial Q lainnya (Surah 42) sama persis banyaknya, 57.
3. Total kejadian huruf “Q” di dalam kedua surah yang berinisial Q adalah 114, sama dengan banyaknya surah di dalam Quran.
4. Kata “Quran” disebutkan di dalam Quran sebanyak 57 kali.
5. Uraian dari Quran sebagai “Majiid” (Agung) dihubungkan dengan frekuensi kejadian huruf “Q” pada setiap surah yang berinisial Q. Kata “Majiid” mempunyai suatu nilai gematrikal 57.
6. Surah 42 terdiri dari 53 ayat, dan 42+53 adalah 95, atau 19x5.
7. Surah 50 terdiri dari 45 ayat dan 50+45 adalah 95, atau 19x5.
8. Banyaknya Q dalam semua ayat bernomor “19” sepanjang seluruh isi Quran adalah 76, 19x4.


Dari ini kita mengetahui mukjizat terbesar Quran,ini adalah suatu komposisi matematika melebihi kemampuan manusia super sekalipun. dan bahwa Tidak ada yang dapat meniru Quran, seperti kita ketahui di :
Surat Hud ayat 13 :
                   
“ Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad Telah membuat-buat Al Quran itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), Maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".(QS. Hud: 13)

                  
“Katakanlah: sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".(QS. Al Kahfi: 109)

             •     •    
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah[1183]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Luqman: 27)

Sebagai tambahan :
1. Matahari, bulan dan bumi menjadi dalam satu garis dalam posisi yang relatif sama satu kali setiap 19 tahun (lihat ENCYCLOPAEDIA JUDAICA dibawah “calendar”)
2. LANGMAN'S MEDICAL EMBRYOLOGY, oleh T. W. Sadler, telah digunakan sebagai buku panduan dikebanyakan Sekolah Kedokteran di U.S.A. Pada halaman 88 edisi kelima, kami membaca keterangan berikut: “Pada masa yang umum dari kehamilan, istilah penuh bagi janin dianggap sebagai 280 hari ataupun 40 minggu selepas menstruasi terakhir, atau lebih tepatnya, 266 hari atau 38 minggu selepas pembuahan”. Nomor 266 dan 38 keduanya merupakan kelipatan 19.
3. Komet Halley, sebuah fenomena suci yang nyata, mengunjungi sistem tata surya kita setiap 76 tahun, 19x4.
Itu hanyalah sekelumit dari sekian banyak fakta kebenaran Al-Qur'an yang bisa diungkap secara ilmiah. Dibilang sekelumit, karena ini hanya berupa kebenaran yang berhubungan dengan angka dan konsistensi bilangan ayat dan surat dalam Al-Qur'an. Sedangkan kebenaran besar yang langsung berhubungan dengan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sudah banyak diungkap oleh para ahli fisika dan kimia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar