Kamis, 30 Juni 2011

KHUTBAH TTG ZUHUD

الحمد لله الذي تُسَبِحُ لَهُ الرمالُ وتَسْجُدُ لَهُ الظِلالُ, وتَتَدَكْدَكُ من هَيبَتِهِ الْجِبَالُ , خلقَ الاِنْسَانَ منَ الطِّينِ اللازِبِ والصَلْصَالِ, وزيّنَ صورتهُ بأحسن ِتقويم وأتمَ اعْتدالٍ, فلما انكشف للعارفين منها قبائحُ الاسرارِ والافعالِ, زَهدوافيها زَهْدَالمُبْغِضِ لهاوتركواالتكاثر والتفاخرَبالاموالِ, واقبلُوا بكُنْهِ هِمَمِهِمْ على حضرة الجلالِ, وَاثِقِيْنَ منها بوصولٍ ليسَ دُونَهُ انفصالٌ, ومشاهدةٍ ابَديةٍ لا يَعتَرِيْهَا فناءٌ ولازوالٌ, والصلاة والسلام على سيدنا محمد سيد الانبياء وعلى الهِ خيرِ الٍ, فان الدنيا عدوة للهِ عز وجل بغُرورِها ضَلَّ من ضل وبمكرهاَ زلَّ من زل فحبها رأس الخطاياوالسيأت وبغضها ام الطاعات واَسُ القربات و اما بعد فيا ايها الناس اتقوااللهَ حقّ تقاتهِ ولا تموتنّ الا وانتم مسلمون , hadirin jamaah jum’at rahimakumullah.

Marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah swt dengan selalu menjalankansemua perintah-perintahnya dan menjahui segala larangannya. Mari kita tingalkan semua hal-hal yang diharamkan oleh Allah meskipun hanya sekecil apapun. Sehingga rezeki yang kita makan benar-benar halal menurut Allah swt. Karena rezeki yang tidak halal tidak akan membawa berkah.
Hadirin…..
Hujjatul islam imam al Ghazali menjelaskan tentang bahaya makan makanan yang haram dengan menyetir sebuah hadis nabi Muhammad saw yakni “ kullu lahmin nabata min haramin fannar aula biha” setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram maka narakalah yang lebih pantas baginya.
Dalam Ihya’ Ulumuddin, Imam Ghazali menjelaskan beberapa bahayanya makan makanan yang haram , diantaranya adalah dijauhkan dari rahmat Allah , Allah tidak akan menyayanginya.
Hadirin….
Memang pada saat ini kita sulit menghindari makanan yang haram. Namun dibalik kesulitan itulah justru Allah akan memberi pahala kepada orang yang dengan susah payah membanting tulang kerja keras mencari rizki yang halal. Seiring dengan berkembangnya dunia modrn. Berubahlah gaya hidup manusia di dunia ini. Semua tidak lepas dari apa yang dia lihat dan saksikan setiap hari. Gemerlapnya dunia membuat silau sebagian orang sehingga lupa akan dirinya. Dari mana ia dilahirkan , dan akan ke mana setelah perjalan dunia yang sebentar ini.? Orang berlomba-lomba menumpuk-numpuk harta sehingga lalai kepada tuhan-Nya, lalai akan kewajibannya sebagai hamba kepada rabnya. Allah swt telah menggambarkan orang-orang yang lalai karena hartanya sebagai berikut:

                          •        • 
1. Bermegah-megahan Telah melalaikan kamu[1598],
2. Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan Mengetahui.
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
7. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin[1599].
8. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Hadirin…..
Dari ayat di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa manusia akan selalu bernegah-megahan sampai dia dimasukkan ke dalam kubur yakni meninggal dunia.
Hadirin …..
Para ulama’ salafus salihin telah membuat gerakan menentang tindakan para khalifah yang hidup serba hidonis, bermewah-mewahan, bermegah-megahan dan berlaku sewenang-wenang dalam menjalankan amanat umatnya.
Gerakan itu adalah gerakan zuhud. Gerakan ini muncul di kalangan pengamal tasawuf pada akhir Abad Pertama hijriah. Gerakan ini muncul sebagai reaksi terhadap pola hidup mewah para khalifah dan keluarganya serta pembesar negara, yang merupakan dampak dari kekayaan yang diperoleh kaum muslimin dalam pembebasan, penaklukan negeri-negeri Suriah, Mesir, Mesopotamia dan Persia.
Semasa Dinasti Umayyah pola hidup sederhana berubah menjadi pola hidup mewah di kalangan para khalifah dan pembesar-pembesar negara dan timbulnya jurang pemisah antara rakyat dan penguasa. Pola hidup mewah dan kondisi mental yang demikian ini tidak sesuai dengan pola ajaran dan amal agama seperti dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.

Hadirin…..
Banyak pendapat atau kesan yang kurang tepat atau keliru tentang bagaimana seharusnya kehidupan para sufi. Hal ini adalah wajar dan beralasan, karena salah satu daripada makam yang harus ditempuh oleh calon sufi adalah makam zuhud.
Ada dua pendapat tentang pengertian zuhud ini. Pendapat pertama, zuhud berarti berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disayangi yang bersifat material atau kemewahan duniawi dengan mengharap dan menginginkan sesuatu wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akhirati. Pengertian pertama ini akhirnya berkembang ekstrim sehingga zuhud berarti benci dan meninggalkan sama sekali segala sesuatu yang bersifat duniawiyah.
Pendapat kedua, zuhud tidak berarti semata-mata tidak mau memiliki harta dan tidak suka mengenyam nikmat duniawi. Tetapi zuhud sebenarnya adalah kondisi mental yang tidak mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam pengabdian diri kepada Allah SWT.

Dari pengertian tersebut, yang lebih relevan dengan kondisi saat ini adalah pengertian zuhud yang ke dua. selain Al Qur'an dan Al Hadis yang tidak menyuruh kita kearah pengertian zuhud yang ekstrim pertama, juga kehidupan para sahabat zaman Rasulullah dan kehidupan sahabat semasa Khulafaur rasyidin. Sahabat-sahabat utama Rasulullah seperti Abu Bakar As Siddiq, Usman bin Affan dan Abdul Rahman bin 'Auf adalah orang-orang yang kaya. Walaupun mereka orang kaya, mereka tetap hidup sebagai orang zuhud, yaitu hidup sederhana, di mana kekayaan mereka itu tidak akan mengurangi apalagi memalingkan pengabdian diri mereka kepada Allah SWT.
Pengertian zuhud yang kedua ini sesuai dengan firman Allah SWT
             •   

Artinya : (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri (Q.S. Al Hadid 57 : 23).


                         •     

Firman Allah SWT,
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) kampung akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu (Q.S. Al Qashash 28 : 77).

Pengertian kedua ayat ini adalah bahwa kita manusia tidak dapat memisahkan diri kita sama sekali dari harta dan segala bentuk kesenangan duniawi yang diridlai Allah, sebab kita masih hidup di alam dunia. Pengertian lainnya adalah bahwa harta benda tidak dilarang untuk dimiliki, tetapi harta benda tersebut tidak boleh mempengaruhi atau memperbudak seseorang, sehingga menghalangi yang bersangkutan untuk menghampirkan dirinya kepada Allah SWT, atau dengan kata lain, sikap orang sufi tidak boleh diperbudak oleh harta duniawi, tetapi harta duniawi itu dijadikan persembahan, pengabdian ubudiyah lebih banyak lagi kepada Allah SWT.

بارك الله لي ولكم في القرأن العظيم ونفعني وايّاكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم , وتقبّل منّي ومنكم تلاوته انّه هو السميع العليم, اقول قولي هذا واستغفر الله العظيمَ لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه انّه هو الغفور الرحيمُ.

الخطبة الثانية
الحمد لله مؤيّدِ الصابرين بعزيزِ نصرهِ, وميسّر الشاكرين لحميد شكرهِ , وموفّقِ المختارينَ للقيامِ بأمرهِ , احمدهُ على ما انعم واسلمَ لامرهِ فيما حكم وابرمَ , اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له, واشهد انّ محمدًا عبده ورسوله , اللهمّ صلّ على سيدنا محمد , صلى الله عليه وعلى اله منتهى الدهورِ, صلاةً دائمة بلا فناءٍ ولا فتورٍ , وسلم تسليماً كثيراً
امّا بعد: فيا ايها الناس اتّقو اللهَ, انّ اللهَ امرَكم بأمرٍ بدأ فيه بنفسهِ, وثنىَّ بملائكته وايّدَ بالمؤمنين من عباده, فقال عزّمن قائل: ان الله وملائكته يصلّون على النبي , يا ايها الذين امنوا صلوا عليه وسلّموا تسليماً , اللهم صلّ على سيدنا محمد سيد المرسلين, وانبيائك ورسلك وملائكتك المقربين, واهلِ طاعتكَ اجمعين,
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات , انك سميع قريب مجيب الدعوات, اللهمّ احفظْ عليهم وَدَائِعَ اَدْيَانِهِمْ واَخْرِجْهُمْ من ضيقِ السُجُونِ الى سعة اوطانهِمْ ولا تجعلهمْ فتنةً للظالمين, ونجِّهِمْ برحمتك من القوم الكافرين , ربنا اتنا في الدنياحسنة وفي الاخرة حسنة وقنا عذاب النار, ربنا اغفرلنا ولاخواننا الذين سبقونا بالايمان ولا تجعل في قلوبنا غلاً للذين امنوا ربنا انك رؤفٌ رحيم,
عباد الله, ان اللهَ يأمركم بالعدل والاحسان وايتاءِ ذيِ القربَى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون, فاذكروا اللهَ العظيمَ يذكرْكُمْ واشكروه على نعمه يزدْكم ولَذِكرُ اللهِ اكبر.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar