Kamis, 30 Juni 2011

HUBUNGAN PENGAWASAN ORTU TERHADAP PRESTASI BELAJAR

hubungan pengawasan orang tua di rumah dengan prestasi belajar siswa
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak dan bukan tanggung jawab pemerintah saja atau masyarakat. Tetapi pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Sehubungan dengan itu, maka keterlibatan orang tua dalam membentuk dan mengembangkan watak dan kepribadian anak sangat penting.
Banyak pandangan tentang makna pendidikan. Hal tersebut wajar saja dan sangat tergantung pada sisi mana garapan pendidikan itu akan dikaji. Terlepas dari sisi mana seseorang memandang, namun ada kesamaan focus yang menjadi ciri hakiki garapan pendidikan, yaitu bahwa pendidikan merupakan usaha manusia dalam “memanusiakan manusia” dimyati (1994: 6), misalnya menyebut pendidikan sebagai “proses interaksi yang bertujuan. Interaksi terjadi antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi pribadi yang mandiri dan utuh”.
Didalam keluarga dikenal dengan sebutan pendidikan informal, dimana pendidikan dalam keluarga tidak mempunyai program resmi seperti pendidikan formal . pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang berlangsung dirumah dan merupakan kodrat karena didalamnya terdapat hubungan darah antara orang tua dan anak. Karena sifat yang demikian itu, maka wewenang dalam keluarga tidak dapat diganggu gugat kecuali jika keluarga itu tidak dapat melaksanakan tugasnya . oleh karena itu, jika berbicara mengenai pendidikan keluarga berarti pembahasannya akan lebih tepat jika mengarah pada bagaimana cara orang tua itu mendidik, membina dan mendewasakan serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak disamping factor lain yang mendukung pengawasan orang tua perlu memperhatikan dan memahami kebutuhan anak dalam arti fisik maupun psikolagi secara lebih tepat.
Orang tua perlu mengetahui tahapan – tahapan perkembanagan kognitif anak, sebagai mana di nyatakan oleh Suwarsono, ( 2002 : 2 ) menyatakan bahwa komponen kemampuan manusia berkembang menurut empat tahapan yaitu tahap sesoriometer ( anak usia 0-2 thn ) tahap pra operasional ( usia 2-7 thn ) tahap operasional konkret ( usia 7-11 thn ) dan tahap operasional formal ( 11 thn ke atas ) dengan adanya pengetahuan dan pemahaman perkembangan jiwa anak akan dapat membantu anak meningkatkan kecerdasannya. Memang hal ini tidak mudah karena memerlukan kerja keras, pengertian, kearifan, kebijaksanaan dan arahan yang tepat dari orang tua.
Prestasi belajar siswa khususnya di SLTA diukur melalui rapor yang diperolehnya pada setiap akhir semester pelajaran, dalam kaitan ini maka upaya siswa untuk mencapai nilai optimal, tentu saja sangat membutuhkan pengawasan yang lebih banyak dari semua pihak yang terlibat di dalamnya, terutama orang tuanya. Hal ini sangat penting di lakukan oleh orang tua, mengingat anak dalam usia sekolah khususnya pada tingkat SLTA sangat memerlukan pengawasan dan perhatian dari orang tuanya. selain itu, tingkat berpikir anak pada usia ini masih relatif rendah sehingga untuk mengatasinya diperlukan pengawasan orang tuanya. Semakin baik pengawasan yang diberikan orang tua, di harapkan semakin tinggi pula prestasi belajar anaknya.
Peranan orang tua dalam memberikan pengawasan kepada anak akan sangat menentukan tingkat prestasi belajar yang di capai anaknya. Orang tua dalam mengembangkan dan meningkatkan potensi dasar siswa merupakan faktor utama dalam menentukan berhasil tidaknya pengembangan potensi anak. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tingkat prestasi belajar siswa tergantung dari tingkat pengawasan orang tua yang secara otomatis akan berperan pada daya dan kemampuan anak terutama dalam mencapai prestasi belajarnya disekolah.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat dikemukakan adalah:
1. Bagaimana gambaran pengawasan orang tua dirumah pada siswa SMAN 5 Kendari?
2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa di SMAN 5 kendari?
3. Apakah ada hubungan pengawasan orang tua di rumah dengan prestasi belajar siswa di SMAN 5 kendari?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran pengawasan orang tua dirumah pada siswa SMAN 5 kendari
2. Untuk mengetahui bagaiman aprestasi belajar siswa Di SMAN 5 kendari
3. untuk mengetahui apakah ada hubungan pengawasan orang tua di rumah dengan prestasi belajar siswa pada siswa SMAN 5 kendari
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi orang tua tentang bagai mana pentingnya peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar seorang siswa.
2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti – peneliti lain dimasa yang akan datang.
E. Kajian pustaka
1. Konsep teoritis
a. Konsep belajar
Proses bejar dapat diartikan yaitu suatu proses dimana sesuatu yang kita tidak ketahui menjadi kita ketahui dengan menciptakan lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental merupakan suatu cara untuk membuat siswa merasa nyaman dalam belajar sehingga menciptakan sustu keadaan yang lebih baik untuk belajar secara optimal sehingga hal tersebut dapat menyebkan siswa berkonsentrasi dengan baik.
Banyak definisi para ahli tentang belajar, diantara adalah sebagai berikut adalah:
1. Skinner (dalam barlow, 1985), mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
2. Hilgard & Bower dalam bukunya theories of learning (1975) mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseoarang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dsb)
3. M.sobry sutikno dalam bukunya menuju pendidikan bermutu(2004),mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendari dalam intreraksi dengan lingkunganya.kaki seseorang patah karna terkena benda yang berat yang terjatuh dari atas loteng,ini tidak bisa di sebut perubahan hasil belajar.jadi,perubahan yang bagaimana yang dapat di sebut belejar?perubahan yang di maksud di sini adalahperubahan yang terjadi secera sadar (disengaja)dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
4. C.T.Morgan dalam introduction to psychology (1962}merumuskan belajar sebagai suatu perubahan yang relatif dalam menetapkam tingkah laku sebagai akibat atau hasil atau pengalaman yang lalu.
5. Thursan Hakim dalam bukunya belajar secara efektif (2002),mengartikan bahwa belajar adlah suatuh proses perubahan di dalam kepribadiaan manusia,dan perubahan tersebut di tampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingka laku seperti peningkatan kecakapan,pengetahuan,sikap,kebiasaan,pemahaman,keterampilan,daya fikir dan lain-lain kemampuannya.
b. prestasi belajar
prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang di capai oleh individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga dapat di artikan sebagai kemampuan maksimal yang di capai seorang anak dalam suatu usaha yang menhasilkan pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan. Lebih lanjut Nurkancana dan Sunarsana (1992) mengatakan: prestasi belajar bisa juga di sebut kecakapan aktual ( actual abiliti ) yang di peroleh seseoarng setelah belajar, sustu kecakapan potensial (potencial abiliti) yaitu kemampuan dasar yang dimiliki oleh individu untuk mencapai prestasi. Kecakapan aktual dan kecakapan potensial ini dapat dimasukan dalam suatu istilah yang lebih umum yaitu kemampuan ( abiliti).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh siswa setelah siswa yang bersangkutan dimasukkan dalam penelitian ini adalah kecakapan nyata ( actual) bukan kecakapan potensial.
Prestasi belajar ini dapat dilihat secara nyata berupa skor atau nilai setelah mengerjakan suatu tes. Tes yang digunakan untuk menentukan prestasi belajar merupakan suatu alat untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari siswa misalnya pengetahuan, pemahaman, atau aplikasi suatu konsep.
c. pengertian dan tujuan bimbingan orang tua
Istilah bimbingan di gunakan sebagai terjemahan dari istilah bahasa ingris ”guidance” dalam penggunaan istilah bimbingan timbul beberapa kesulitan karena kata ”bimbingan” suadah mempumyai arti yang mengarah kepandidikan. Menurut kamu guidance arti yang khusus terutama menunjuk pada dua hal, yang masin-masing dapat berdiri sendiri yaitu:
1. memberikan sekelompok orang dan atas dasar pengetahuan, imformasi atau nasehat kepada sekelompok orang.
2. Menuntun/mengalihkan kearah suatu tujauan. Dalam rangka hubungan antara orang tua dewasa dengan anak-anak, bimbinan selalu dapat berarti usaha sadar yang di sengaja untuk menuntun seoarang anak kearah dewasanya.
Dari beberapa pengertian yang di jelaskan di atas mak dapat di simpulkan bahwa pengertian bimbingan adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan, artinya kegiatan ini selalu di ikuti secara terus menerus dan aktif sampau seterusnya.
2. Penelitian Yang Relevan
Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini seperti yang di laporka oleh:
FITRIA MADO (2000) dengan judul hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa pada SMAN 2 kendari berkesimpulan bahwa ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada SMAN 2 kendari ( dengan koefisien korelasi 0,604)
APRILIYANI (2004) dengan judul hubungan antara minat dengan hasil belajar Ips Ekonomi siswa kelas II SMAN 3 kendari soropia, dengan kesimpulannya ada hubungan antara minat dengan hasil belajar ( dengan koefisien korelasi 0,73)
3. Kerangka pikir
Hubungan pengawasan orang tua di rumah dengan prestasi belajar siswa
Untuk dapat mengarahkan dan meningkatkan prestasi belajar anak dengan segala potensi yang dimiliki dengan baik, maka di perlukan pengawasan yang di jalankan oleh para orang tua di dalam kehidupan orang tua didalam kehidupan anak terutama dalam kegiatan belajar dirumah. Nasution,( 1986 : 10 ) menyatakan bahwa jika kita ingin menjadi seseorang yang memiliki prestasi yang tinggi disekolah maka dalam rumah tangga haruslah di beri pengawasan dan bimbingan kepada anak-anak sehingga mereka lebih bergairah dan terdorong hatinya untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah.
4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan, kajian pustaka dan kerangka pikir maka hipotesis penelitian yang di ajukan adalah terdapat positif antara hubungan pengawasan orang tua dirumah dengan hasil belajar siswa di SMAN 5 kendari
F. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 kendari baruga tahun ajaran 2009/2010 yang di mulai pada tanggal 23 Desember 2009 sampai 20 februari 2010
2. Desain Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu prestasi belajar siswa di SMAN 5 kendari sebagai variabel terikat (y) dan pengawasan orang tua sebagai variabel bebas (x)
Desain hubungan antara variabel bebas (x) adalah
X Y
Keterangan :
Y = Prestasi belajar siswa di SMAN 5 kendari
X = pengawasan orang tua
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh orang tua siswa kelas II jurusan IPS pada SMAN 5 kendari tahun pelajaran 2009/2010 sebayanyak 80 orang dengan jumlah siswa 91rang yang terdiri dari 3 kelas.
Metode penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode proporsional Random Sampling, besarnya sample penelitian ditetapkan 25% dari jumlah populasi yang ada sehingga di peroleh sample sebanyak 21 orang. Oleh karena orang tua siswa yang menjadi sample harus respresentatif mewakili populasi siswa kelas II pada SMAN 5 kendari tahun pelajaran 2009/2010, anggota sample ditarik secara acak sehingga mendapat peluanga sama untuk dijadikan sample penelitian, lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.
Table 1. jumlah orang tua siswa kelas II pada SMAN 5 kendari tahun pelajaran 2009/2010
kelas Siswa Orang tua Persentase (25%) Responden (orang)
II1
II2
II3 29
32
30 24
29
27 24 x 25% =6,00
29 x 25% =7,25
27 x 25% =6,75 6
8
7
jumlah 91 80 80 x 25% =20,00 21

4. Instrumen dan tehnik pengumpulan data

Tehnik yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1.Library Research ( Data kepustakaan)
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengkajian terhadap berbagai literatur dan penelitian ilmiah yang ada relevansinya dengan penelitian.
2.Penelitian Lapangan, yaitu pengumpulan data secara langsung di lapangan dengan cara sebagai berikut:
a. Wawancara ( Interview )
Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsung dan terarah dengan orang tua siswa dan pihak yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai berbagai hal yang relevan dengan penelitian ini.
b. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat atau mengcopy berbagai laporan tertulis/ bahan resmi, terutama berupa arsip yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa yang di peroleh dari nilai rapor.
5. Tehnik analisis data
Tehnik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu mengungkapkan data secara objektif atau apa adanya sesuai dengan objek yang di teliti. Deskriptif kuantitaif yaitu untuk menjelaskan setiap karakteristik masalah yang sangat berhubungan dengan angka-angka dan juga digunakan pendekatan persentase.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, 1981. Bimbingan dan Motifasi Belajar. Gramedia. Jakarta.
Dinn, wahyudin…, dkk. 2006. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas terbuka.
Iskandar, 2009. Metodologi Penalitian Pendidikan dan Sosial ( kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta. Gaung Persada Press.
Pupuh Faturrohman, M Sobri Sutikno. 2007. Strategi Belajar. PT Refika Aditama. Bandung.
Suwarsono, 2002. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara
Definisi Prestasi Belajar adalah :
Prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar pada umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu kriteria (Prakosa, 1991).
Prestasi belajar kemampuan seorang dalam pencapaian berfikir yang tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan psikomotor. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.
Tinjauan tentang Prestasi Belajar
Pengertian tentang prestasi belajar. Prestasi belajar diartikan sebagai tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar mengajar sebagai Hasil evaluasi yang dilakukan guru. Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984 : 4), mengemukakan bahwa :
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu.
Menurut Siti Partini (1980 : 49), “Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat itu Sunarya (1983 : 4) menyatakan “Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan ukuran keberhasilan siswa”. Haditomo dkk (1980 : 4), mengatakan “Prestasi belajar adalah kemampuan seseoran Dewa Ketut Sukardi (1983 : 51), menyatakan “Untuk mengukur prestasi belajar menggunakan tes prestasi yang dimaksud sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar atau learning”. Menurut Sumadi Suryabrata (1987 : 324), “Nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru menganai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu”. Dengan nilai rapor, kita dapat mengetahui prestasi belajar siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan prestasinya tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan prestasi belajarnya rendah.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode tertentu yang dinyatakan dalam nilai baik berbentuk rapor dan laporan lain seperti nilai mid semester, dimana angka mid semester tersebut mencerminkan keberhasilan seseorang dalam kegiatan belajarnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar meurpakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati Mahmud (1989 : 84-87), mengatakan bahwa “Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup : faktor internal dan faktor eksternal”.
Dari pendapat ini dapat dijelaskan mengenai kedua faktor tersebut sebagai berikut :
Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yang terdiri dari N. Ach (Need For Achievement) yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi.
Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar. Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Menurut pendapat Rooijakkers yang diterjemahkan oleh Soenoro (1982 : 30), mengatakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari si pelajar, faktor yang berasal dari si pengajar”.
Kedua faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Faktor yang berasal dari si pelajar
Faktor ini meliputi motivasi, perhatian pada mata pelajaran yang berlangsung, tingkat peneirmaan dan pengingatan bahan, kemampuan menerapkan apa yang dipelajari, kemampuan mereproduksi dan kemampuan menggeneralisasi.
Faktor yang berasal dari si pengajar
Faktor ini meliputi kemampuan membangun hubungan dengan si pelajar, kemampuan menggerakkan minat pelajaran, kemampuan memberikan penjelasan, kemampuan menyebutkan pokok-pokok masalah yang diajarkan, kemampuan mengarahkan perhatian pada pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan memberikan tanggapan terhadap reaksi. Dari pendapat Rooijakkers tentang faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat diberikan kesimpulan bahwa prestasi siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari diri pelajar dan faktor yang berasal dari si pengajar (guru). Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1990 : 270, mengemukakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor dari luar dan faktor dari dalam”. Dari pendapat ahli ini dapat dijelaskan bahwa pengetrian faktor dari luar dan faktor dari dalam yang mempengaruhi prestasi belajar itu adalah sebagai berikut :
Faktor dari luar
Faktor dari luar ini merupakan faktor yang berasal dari luar si pelajar (siswa) yang meliputi : (a) lingkungan alam dan lingkungan sosial : (b) instrumentasi yang berupa kurikulum, guru atau pengajar, sarana dan fasilitas serta administrasi.
Faktor dari dalam
Faktor dari dalam ini merupakan faktor yang berasal dalam diri si pelajar (siswa) itu sendiri yang meliputi : (a) fisiologi yang berupa kondisi fisik dan kondisi pancaindra, (b) Psikologi yang berupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belaajr siswa secara umum dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang pertama berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor yang kedua berasal dari luar diri siswa yang sedang melakukan proses kegiatan belajar.
PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN
BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA
MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh
WIBRIARI IKA MAYA SARI
A 210 050 170
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
________________________________________
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki untuk suatu perkembangan dan kemajuan. Salah
satu upaya untuk membangun SDM yang berkualitas adalah melalui
pendidikan formal di sekolah maupun di masyarakat. Sebagai salah satu
lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara formal, sekolah memiliki
peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
melalui proses belajar mengajar. Pendidikan tersebut mempunyai fungsi (UU
No. 20 tahun 2003 pasal 3) :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
perkembangann potensi siswa didik agar menjadi peserta didik yang
beriman, bertakwa pada Tuhan, berakhlak mulia, sehat berilmu, kreatif,
mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab”
Pada dasarnya setiap individu memiliki beberapa potensi dan keahlian,
misalnya potensi seorang siswa dalam menangkap pelajaran. Potensi tersebut
dapat dikembangkan melalui berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan siswa.
Aktivitas untuk mengembangkan potensi tersebut didorong oleh kebutuhan
yang dirasakan masing-masing siswa. Siswa sebagai individu mempunyai
keinginan mengembangkan potensinya yaitu meraih prestasi baik disekolah
maupun di lingkungan masyarakat.
1
________________________________________
Page 3
2
Berbicara masalah prestasi belajar sangatlah luas, pihak pengelola
pendidikan telah melakukan berbagai usaha untuk memperoleh kualitas dan
kuantitas pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa yang
selanjutnya terwujudlah perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas,
penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar. Prestasi belajar pada
hakekatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik usaha
belajar semakin baik pula prestasi yang dicapai. Pada dasarnya keberhasilan
belajar ditentukan oleh dua faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan dari
luar siswa antara lain komunikasi guru dengan murid, dan bimbingan orang
tua. Saeful Azwar (1997:11) “Prestasi belajar merupakan hasil maksimal yang
dapat dicapai akibat kemampuan diri seseorang untuk melakukan
aktivitasnya.”
SMA Muhammadiyah 2 Surakarta merupakan salah satu lembaga
pendidikan swasta yang selalu membantu siswanya untuk mencapai prestasi
belajar yang maksimal dan unggul. Hal ini sesuai dengan salah satu misi dari
SMA Muhammadiyah 2 yaitu meningkatkan mutu dalam mencapai
keunggulan, walaupun masih terdapat kekurangan pada proses belajar
mengajar yang terjadi di SMA Muhammadiyah 2. Sering terjadi masalah
dalam proses belajar mengajar yang disebabkan adanya perbedaan persepsi
antara siswa dengan guru dari materi yang diajarkan oleh guru. Kekurangan
dari SMA Muhammadiyah 2 Surakarta harus segera diperbaiki agar tujuan
dari pendidikan dapat tercapai secara maksimal. Untuk mengetahui apakah
________________________________________
Page 4
3
guru telah berhasil menciptakan komunikasi yang positif dengan siswa-
siswanya di dalam kelas maka perlu dilakukan evaluasi dari siswanya.
Komunikasi yang dilakukan oleh seorang guru dan siswa merupakan
hal yang harus dibina dengan baik karena hal tersebut merupakan suatu hal
yang penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Manfaat dari
komunikasi dalam belajar adalah diketahui permasalahan yang dihadapi
siswanya dalam belajar dan guru dapat memecahkannya. Komunikasi yang
positif antara guru dengan siswa akan menghasilkan individu yang senantiasa
mempunyai semangat yang positif dalam belajar. Komunikasi dua arah antara
guru dan siswa yang positif dalam belajar memacu kondisi belajar siswa yang
positif sehingga siswa dapat berprestasi. Adanya komunikasi yang baik antara
guru dengan siswa apabila tidak diikuti dengan bimbingan orang tua maka
anak akan sulit dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal karena
prestasi juga dipengaruhi oleh bagaimana bimbingan orang tua di rumah.
Adanya bimbingan orang tua di rumah akan membantu menumbuhkan
semangat belajar siswa. Pada anak remaja seperti anak sekolah lanjutan
tingkat atas, pada umumnya memiliki kebutuhan yang hampir sama adapun
kebutuhan tersebut adalah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Salah
satu dari kebutuhan primer remaja adalah kebutuhan belajar. Dalam
memenuhi kebutuhan belajar mereka sangat membutuhkan pengawasan dan
bimbingan orang tua yang sangat ketat. Adanya bimbingan orang tua maka
akan dapat membantu mengarahkan anaknya dalam memecahkan masalah,
mengarahkan waktu belajar dengan baik, membantu dalam menyediakan
________________________________________
Page 5
4
fasilitas belajar anak, dan lain sebagainya. Adanya bimbingan orang tua di
rumah apabila tidak diikuti dengan komunikasi yang baik antara guru dan
murid maka anak akan sulit dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal
karena prestasi juga dipengaruhi bagaimana guru dalam menyampaikan
materi.
Kiranya tidak ada orang tua yang menyekolahkan anaknya semata-
mata agar anak tadi menjadi penyeleweng besar. Orang tua tidak akan mau
hasil cucuran keringat dalam mendidik anak-anaknya hanya menghasilkan nol
besar. Dalam hal ini perlu adanya sekedar introspeksi terhadap bimbingan
kepada anak. Tidak semua anak yang telah menginjak kedewasaan secara
biologis, dengan sendirinya dapat mandiri secara sosial, apabila orang tua
begitu saja melepas anak untuk berdiri sendiri, maka kemungkinan besar ia
akan kehilangan pegangan karena memang perkembangan jiwanya tidak
diarahkan ke tujuan yang baik.
Bimbingan orang tua sangat dibutuhkan untuk membantu pencapaian
prestasi secara maksimal. Hal ini dikarenakan orang tua yang mengetahui
kebutuhan anaknya akan memberi pengawasan belajar anak, kebutuhan
fasilitas penunjang belajar, memberi motivasi anak dalam belajar. Selain itu
orang tua harus berusaha menciptakan suasana belajar yang baik di
lingkungan keluarga, sebab lingkungan keluarga sangat berpengaruh besar
terhadap semangat belajar anak di rumah.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengungkapkan masalah ini
dengan alasan bimbingan orang tua dan komunikasi guru dengan siswa
________________________________________
Page 6
5
merupakan modal penting dalam proses belajar mengajar, agar siswa
mendapat prestasi belajar yang baik. Dalam penelitian ini penulis mengambil
judul” PENGARUH KOMUNIKASI GURU DENGAN MURID DAN
BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2
SURAKARTA.”
B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah sangat diperlukan untuk menghindari
kesalahpahaman. Oleh karena itu perlu dibatasi ruang lingkup masalah.
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Komunikasi guru dengan siswa di dalam kelas X dan XI SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta
2. Bimbingan orang tua di rumah pada siswa kelas X dan XI SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta
3. Prestasi belajar ekonomi siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiyah 2
Surakarta
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan:
1. Adakah pengaruh komunikasi guru-siswa terhadap prestasi belajar
ekonomi siswa kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta?
________________________________________
Page 7
6
2. Adakah pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi
kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta?
3. Adakah pengaruh komunikasi guru-siswa dan bimbingan orang tua
terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X dan XI di SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi guru-siswa terhadap prestasi
belajar ekonomi siswa kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 2
Surakarta.
2. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar
ekonomi kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.
3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi guru-siswa dan bimbingan orang
tua terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X dan XI di SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dan saran dalam meningkatkan komunikasi yang
aktif antara guru dan siswa
________________________________________
Page 8
7
2. Bagi Orang Tua
Sebagai bahan masukan dan saran untuk meningkatkan bimbingan dan
perhatian kepada anak.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini menambah pengetahuan dan memperluas wawasan terutama
yang berhubungan dengan komunikasi guru-siswa dan bimbingan.
F. Sistematika Skripsi
Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai skripsi yang penulis
susun, maka dikemukakan sitematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan skripsi
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian komunikasi guru
dengan murid, komponen komunikasi, faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi, pola komunikasi, indikator
komunikasi guru dengan murid, pengertian bimbingan orang tua,
tujuan bimbingan, indikator bimbingan orang tua dan pengertian
prestasi belajar ekonomi siswa, faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, kerangka pemikiran, dan hipotesis
________________________________________
Page 9
8
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai arti metode penelitian, jenis
penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel, sampling, data dan
sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum obyek penelitian
penyajian data analisis data dan pembahasan hasil penelitian
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar